Kamis, 29 Maret 2012

MENGENAL KARAKTER OLI UNTUK MOTOR MATIC

Tidak ada salahnya kalau kita mau mengenal lebih jauh mengenai sistim pelumasan motor skutik yang memang berbeda dengan sistim pelumasan di motor biasa (motor manual/kopling maupun motor lainnya).

Sistem lubrikasi atau pelumasan sebuah mesin motor dapat dibedakan berdasarkan dengan kontruksi mesin menjadi: Wet Pump dan Dry Pump.
... Sepeda motor dengan mesin 4Tak umumnya menganut sistem Wet Pump (pompa basah), dan berdasarkan kontruksi Clutch & Transmission-nya yang dibagi lagi menjadi: Wet Clutch dan Dry Clutch.
Mesin-mesin motor manual bebek dan sport lazimnya masih menggunakan sistim Wet Clutch, sedang yang mengaplikasikan sistem Dry Clutch adalah: motor hi-performa motorsport (Ducati), motor classic, dan scooter dengan CVT (Continuously Variable Transmission).

Khusus untuk skutik dengan sistem CVT, sistem lubrikasi atau pelumasan menggunakan dengan metode Wet Pump tetapi dengan spesifikasi oli atau pelumas tertentu.

Secara konstruksi mesin skutik memiliki jumlah internal rotating parts yang lebih sedikit dibanding motor manual sport/bebek, karena mesin skutik tidak memiliki internal gearbox dan Clutch Drive Train.
Oleh karena itulah debit atau kecepatan (V) fluida oli pelumas didalam mesin skutik lebih rendah karena tidak adanya hambatan baik berupa friction mechanical-shear-impact, tapi sebaliknya tekanan (P) oli pelumas justru lebih tinggi.
Untuk oli pelumas mesin itu sendiri, sebenarnya ada dua hal penting yang harus digaris bawahi adalah:
Service qualification, menyangkut masalah kualitas oli pelumas berdasarkan standarisasi teknologi/tahun.
Tambahan: Kualifikasi tertinggi saat ini adalah SM (as per API 2006 ).

SAE Viscositas Grade Class, menyangtut range temperatur operational mesin berdasarkan enviromental conditional. Misalkan suhu yang ekstreme di daerah gurun-tropis sampai di wilayah kutub/antartika.

Oli pelumas mesin skutik identik dengan oli pelumas pada mobil, karena menganut Dry Clutch. Oli motor manual bebek dan sport jauh lubih rumit karena perlunya aditive anti slip kopling maupun anti wear atau friction pada gear box ratio.
Khusus untuk motor skutik yang dipasarkan di Indonesia, khususnya kontruksi mesin motor Skutik merek Suzuki (Spin-Skywave-Skydrive) mungkin rada unik, karena kontruksi generator (dinamo) menganut sistem basah, oleh karena itu motor skutik merek Honda & Yamaha menggunakan pelumas dengan volume 0,8 liter, maka merek Suzuki dengan pelumas sebanyak 1 liter.
Karakter RPM mesin Skutik dan non-Skutik hanya bisa dibedakan berdasarkan POWER BAND-nya. sebesar apapun modifikasi disektor mesin pada skutik, ‘Peak Horse Power’ dan ‘Torque’ pada skutik selalu diperoleh dibawah 8000RPM. Hal ini karena limiter pada motor skutik bukan pada sistem pengapiannya, tetapi justru pada mekanikal CVT.
Pada mesin skutik semakin tinggi RPM-nya, maka akan semakin tinggi pula oil pressure (P) sehingga akan semakin tinggi temperatur. Hal yang menjadi catatan khsususnya pada oli mesin skutik yaitu leak rate, karena leak rate pada motor skutik cenderung lebih tinggi, dan parameter untuk mengukurnya adalah :
• warna element air filter pada skutik lebih cepat gelap / lembab dibanding bebek / sport
• oil loss yang tinggi pada saat ganti oli.

API service tertinggi oli yang dipasarkan untuk motor skutik di Indonesia adalah SL, sedangkan Aditive Oli yang lazim ditambahkan pada oli pleumas skutik adalah Molydenum (MOS2). Sedang oli merk lainnya masih di grade SG dan SJ.
Ilustrasi Pelumas Multigrade SAE 10W-30
Banyak pengguna pelumas belum mampu memahami viskositas pelumas baik yang multigrade maupun monograde.
Gambaran sederhana mengenai viskositas multigrade SAE 10W-30 ini, kira-kira sebagai berikut, pelumas ini akan mengalir dan tertuang seperti pelumas encer dengan SAE 10W pada temperature yang sangat rendah namun kekentalannya tetap terjaga seperti SAE 30 pada temperature operasi mesin. Tetap terjaga pada temperature mesin yang panas karena adanya penambahan aditif khusus yang dapat memperbaiki indeks viskositasnya serta akibat bahan dasar pelumasnya sendiri yang relative kental.

Sebagai pelumas, oli membuat gesekan antar komponen dalam mesin menjadi lebih halus dan memudahkan mesin mencapai suhu kerja yang ideal. Oli juga bertindak sebagai fluida yang memindahkan panas ruang bakar ke bagian lain dari mesin yang lebih dingin.

Melihat fungsi penting dari oli, maka perlulah kita mengetahui bagaimana cara memilih oli yang tepat untuk mesin sepeda motor kita agar mesin sepeda motor bekerja secara optimal dan lebih awet tentunya.
Memilih Oli untuk motor kita tidaklah sulit, perhatikan langkah – langkah berikut ini:
Pertama, kenali dulu bahan dasarnya, ada 3 jenis oli dilihat dari bahan dasarnya yaitu:
1.Mineral
2.Synthetic blend (Semi Sintetik)
3. Full Synthetic

Secara kasat mata sulit untuk membedakannya namun yang pasti tiap jenis memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing oli mineral lebih tahan terhadap penguapan namun viskositas (kekentalannya) mudah berubah karena tidak tahan suhu tinggi dan kondisi ekstrim sedangkan oli sintetik lebih mudah menguap tapi viskositasnya lebih stabil dan tahan dalam kondisi ekstrim panas maupun dingin.
Oli mineral cocok untuk motor keluaran tahun lama karena clearance atau celah-celah mesinnya lebih renggang, lain halnya dengan oli semi sintetik yang lebih cocok untuk motor-motor keluaran tahun terbaru, sedangkan oli full sintetik lebih cocok pada motor high performance, multi silinder, multi klep dan berkompresi tinggi atau motor yang digunakan untuk keperluan kompetisi (balap), sebenarnya motor harian tidak haram menggunakan oli full sintetik hanya saja akan menjadi mubazir karena dari segi ekonomis oli yang benar-benar full sintetik harga per liternya bisa bikin nangis mewek mencapai 100 sd 150rb bahkan lebih, mending beli bensin dapet berliter-liter
Kedua, kenali kode – kode dan sertifikasi pada kemasan Oli.

Kalau kita baca dan perhatikan pada kemasan Oli ada tulisan kode huruf dan angka misalnya seperti ini : (10W-40 API service SL / JASO MA2). Kalau baca tulisan tersebut gak usah bingung apa maksudnya, kode – kode tersebut merupakan “sertifikat” dan keterangan yang diberikan oleh perusahaan pembuat oli tersebut, Sertifikat terhadap kualitas oli secara internasional beragam, namun yang umumnya sering dipakai sebagai standar oli di dunia adalah API dan JASO. Lalu apakah API dan JASO itu?
API yang ini bukan buat masak locah melainkan American Petroleum Institute, adalah lembaga yang mengetes dan memeriksa kualitas oli yang dipakai di negara-negara eropa dan amerika dan umumnya standar API sudah dimiliki oleh hampir seluruh merek oli.

API Service biasanya menggunakan inisial S = untuk bensin dan C = untuk solar. Adapun huruf yang mengikuti di belakangnya merupakan tingkatan (grade) dari oli tersebut. Contoh: SA, SB, SC, SD, SE, SF, SG, SH, SJ, SL (bensin) CA, CB, CF, CH, CH4 (solar).
Semakin jauh abjad yang mengikutinya, semakin bagus kualitas oli tersebut dan telah memenuhi syarat oli sebelumnya. Dengan kata lain kendaraan yang dianjurkan menggunakan oli dengan grade SH dapat menggunakan oli grade SL. Tetapi tidak sebaliknya karena akan ada efek samping seperti mudah oli menguap, terlalu cepat minta diganti, mudah berubah warna dll. Berikut grade yang ada di pasaran (untuk bensin):
API Service SL: untuk kendaraan tahun 2001
API Service SJ: untuk kendaraan tahun 1996
API Service SH: untuk kendaraan tahun 1996
API Service SG: untuk kendaraan tahun 1993

Sedangkan JASO (Japanese Automotive Standar Association) adalah lembaga di jepang yang mengecek dan menguji kualitas oli untuk kendaraan di negaranya (timbul pertanyaan kok jepang ngeluarin standar oli sendiri?) itu karena karakteristik mesin dan kendaraan buatan eropa dengan kendaraan buatan jepang berbeda. Motor-motor buatan jepang umumnya menggunakan kopling basah sedangkan kendaraan buatan eropa menganut sistem kopling kering yang artinya tidak terendam oli sehingga kendaraan buatan eropa cukup dengan sertifikasi API sedangkan kendaraan buatan jepang selain sertifikasi API wajib memiliki sertifikasi JASO.

JASO MA adalah kode untuk menunjukkan bahwa oli tersebut sangat cocok untuk motor berkopling basah (terendam oli) dan umumnya semua motor yang masuk ke indonesia menganut sistem kopling basah jadi saya sarankan pilih oli HARUS punya sertifikasi ini, kalau gak ada kode ini mendingan jangan pilih oli tersebut, karena akan beresiko kanvas kopling motor sobat cepat aus dan selip bahkan gosong. Sedangkan kode di belakang JASO menunjukkan kualitas sertifikat. Yang paling tinggi adalah JASO MA2 jadi klo bisa pilih yang kode MA nya paling tinggi. Khusus untuk motor matic pilih yang ada kode JASO MB karena tipe mesinnya berbeda.

Terus kode angkanya (misal 20w-50 atau 10w-40) artinya apa tuh? ini artinya oli memiliki tingkat viskositas atau kekentalan dengan indeks (10) pada keadaan dingin (Winter) dan akan berubah menjadi kekentalan dengan indeks (40) pada suhu 100 derajat celcius.

Banyak sobat kita diluar sana masih kurang paham dalam memilih oli untuk sepeda motor bingung bahkan ada yang menggunakan oli mobil untuk motor mereka atau bahkan ada yang salah beli karena sama sekali gak ngeh bedanya oli motor ama oli mobil bingung, timbul pertanyaan sebenarnya boleh gak sich pake oli mobil di motor kita?

Jawabannya bukan tidak boleh, hanya saja tidak direkomendasikan, alasannya bahan yang digunakan untuk membuat oli motor dan mobil jauh berbeda, oli mobil lazim dilengkapi bahan yang masuk kategori friction modifier. Maksudnya, sejenis aditif yang bikin pelumasan makin lama makin licin Untuk kebutuhan hindari gesekan material dalam mesin, memang bahan itu memberi efek bagus. Meski memakai oli yg termasuk katagori encer, tapi tidak khawatir gesekannya akan merusak material. Tapi ingat! Oli tersebut tidak cocok untuk motor dengan kopling basah. Soalnya akan terjadi slip kopling, kanvas kopling gampang aus atau bahkan gosong. Itu sebabnya oli mobil tidak direkomendasikan untuk motor berkopling atau bertransmisi manual.

Lalu bagaimana dengan motor matic bisakah pakai oli mobil? Kan sistem transmisinya terpisah dari mesin tuch. Jawabannya sama yaitu boleh, alasannya mesinnya mirip-mirip dengan mobil dan faktanya mesin motor matic lebih stress daripada mesin motor non matic, bisa dilihat dari RPM nya. Putaran mesin motor matic bisa sampai 9000 RPM (belum red line) bahakan lebih, sedangkan mobil pada umumnya hanya 6000 - 8000RPM namun ada kaalnya mesin mobil memiliki putaran tinggi seperti mobil Honda mampu berputar sampai 9500rpm (lebih dari itu masuk red line), sehingga motor matic lebih memerlukan oli yang tahan banting dan tahan stress karena melumasi tiga bagian penting yaitu mesin ( piston, klep, kem, kruk as brikut teman2 nya).
Jika dipaksakan pake oli mobil yang hanya diformulasikan untuk mesin tipe lama yang memiliki putaran rendah dan kompresi rendah bisa saja dikhawatirkan olinya lebih cepat minta ganti, performanya cepat menurun lalu kekentalannya mudah berubah sehingga tidak mampu bekerja maksimal melindungi mesin, ujung – ujungnya bisa merusak mesin.
Untuk membedakan mana oli buat motor dan mana yang buat mobil atau motor matic sebenarnya mudah, bisa dilihat dari kemasannya. biasanya ada tulisan 4T atau kalau gak ada tanda tersebut cukup baca kodenya saja kalau ada kode JASO MA itu tandanya untuk motor kopling basah, kalau JASO MB untuk motor matic.
Jadi dari penjabaran diatas rasanya kita para biker jangan lagi salah dan bingung memilih oli untuk motor kesayangannya, walaupun sebenarnya oli yang paling aman untuk motor kita adalah oli rekomendasi pabrikan namun kita sebagai konsumenlah yang memiliki hak dalam memilih oli apa yang digunakan untuk motornya, dimanapun konsumen adalah raja! so…. apapun merek motor dan tipenya yang penting olinya harus tepat ya bro… Trus jangan sampe jadi korban iklan dan terpaku pada merek oli tertentu dengan jargon atau semboyan andalannya…
untuk lebih jelasnya silahkan tanya toko oli langganan anda hehe

7 komentar:

  1. Menarik membaca tulisan anda tentang oli mesin ini..
    tp ada bberapa pertanyaan dari sekian kali saya lihat oli2 mesin dipasaran khususnya untuk mesin matic, ada saya lihat produk MO*UL matic 10w40, tp sertifikasi JASO dikemasannya jelas2 JASO-MA, sedangkan menurut tulisan bapak disini JASO-MA untuk mesin berkarakter gir-box basah sperti motor manual.
    gimana oli tersebut gan (JASO-MA)?! apa masih aman dipakai di motor matic?!

    BalasHapus
  2. menurut saya tidak aman.
    Silahkan baca artikel ini dengan cermat. Trima kasih.

    BalasHapus
  3. boleh kah oli total quartz 7000 untuk motor skywave? atau oli apa yg bagus untuk skywave? terima kasih atas jawabannya.............

    BalasHapus
  4. Tengs.. Gan, atas infonya.... manfa'at skali...

    BalasHapus
  5. Mio ku pake oli mobil sae 5w-40
    Idup2 aja tuh udah 4000km
    Niatnya mau 6000 ganti shell helix ultra 5w-40

    BalasHapus
  6. Apakah oli mesran bisa di pakai di motor skywave ?

    BalasHapus
  7. Kemarin nyari-nyari rekomendasi oli motor matic terbaik di Indonesia saat ini, tapi banyak yang menyarankan oli X-TEN. Sebenarnya belum percaya begitu saja sih, tapi kok teman dekat saya juga nyaranin emang pake X-TEN saja. hmm

    BalasHapus