Tidak ada salahnya kalau kita mau mengenal
lebih jauh mengenai sistim pelumasan motor skutik yang memang berbeda
dengan sistim pelumasan di motor biasa (motor manual/kopling maupun
motor lainnya).
Sistem lubrikasi atau pelumasan sebuah mesin
motor dapat dibedakan berdasarkan dengan kontruksi mesin menjadi: Wet
Pump dan Dry Pump.
...
Sepeda motor dengan mesin 4Tak umumnya menganut sistem Wet Pump (pompa
basah), dan berdasarkan kontruksi Clutch & Transmission-nya yang
dibagi lagi menjadi: Wet Clutch dan Dry Clutch.
Mesin-mesin motor
manual bebek dan sport lazimnya masih menggunakan sistim Wet Clutch,
sedang yang mengaplikasikan sistem Dry Clutch adalah: motor hi-performa
motorsport (Ducati), motor classic, dan scooter dengan CVT (Continuously
Variable Transmission).
Khusus untuk skutik dengan sistem CVT,
sistem lubrikasi atau pelumasan menggunakan dengan metode Wet Pump
tetapi dengan spesifikasi oli atau pelumas tertentu.
Secara
konstruksi mesin skutik memiliki jumlah internal rotating parts yang
lebih sedikit dibanding motor manual sport/bebek, karena mesin skutik
tidak memiliki internal gearbox dan Clutch Drive Train.
Oleh karena
itulah debit atau kecepatan (V) fluida oli pelumas didalam mesin skutik
lebih rendah karena tidak adanya hambatan baik berupa friction
mechanical-shear-impact, tapi sebaliknya tekanan (P) oli pelumas justru
lebih tinggi.
Untuk oli pelumas mesin itu sendiri, sebenarnya ada dua hal penting yang harus digaris bawahi adalah:
Service qualification, menyangkut masalah kualitas oli pelumas berdasarkan standarisasi teknologi/tahun.
Tambahan: Kualifikasi tertinggi saat ini adalah SM (as per API 2006 ).
SAE Viscositas Grade Class, menyangtut range temperatur operational
mesin berdasarkan enviromental conditional. Misalkan suhu yang ekstreme
di daerah gurun-tropis sampai di wilayah kutub/antartika.
Oli
pelumas mesin skutik identik dengan oli pelumas pada mobil, karena
menganut Dry Clutch. Oli motor manual bebek dan sport jauh lubih rumit
karena perlunya aditive anti slip kopling maupun anti wear atau friction
pada gear box ratio.
Khusus untuk motor skutik yang dipasarkan di
Indonesia, khususnya kontruksi mesin motor Skutik merek Suzuki
(Spin-Skywave-Skydrive) mungkin rada unik, karena kontruksi generator
(dinamo) menganut sistem basah, oleh karena itu motor skutik merek Honda
& Yamaha menggunakan pelumas dengan volume 0,8 liter, maka merek
Suzuki dengan pelumas sebanyak 1 liter.
Karakter RPM mesin Skutik
dan non-Skutik hanya bisa dibedakan berdasarkan POWER BAND-nya. sebesar
apapun modifikasi disektor mesin pada skutik, ‘Peak Horse Power’ dan
‘Torque’ pada skutik selalu diperoleh dibawah 8000RPM. Hal ini karena
limiter pada motor skutik bukan pada sistem pengapiannya, tetapi justru
pada mekanikal CVT.
Pada mesin skutik semakin tinggi RPM-nya, maka
akan semakin tinggi pula oil pressure (P) sehingga akan semakin tinggi
temperatur. Hal yang menjadi catatan khsususnya pada oli mesin skutik
yaitu leak rate, karena leak rate pada motor skutik cenderung lebih
tinggi, dan parameter untuk mengukurnya adalah :
• warna element air filter pada skutik lebih cepat gelap / lembab dibanding bebek / sport
• oil loss yang tinggi pada saat ganti oli.
API service tertinggi oli yang dipasarkan untuk motor skutik di
Indonesia adalah SL, sedangkan Aditive Oli yang lazim ditambahkan pada
oli pleumas skutik adalah Molydenum (MOS2). Sedang oli merk lainnya
masih di grade SG dan SJ.
Ilustrasi Pelumas Multigrade SAE 10W-30
Banyak pengguna pelumas belum mampu memahami viskositas pelumas baik yang multigrade maupun monograde.
Gambaran sederhana mengenai viskositas multigrade SAE 10W-30 ini,
kira-kira sebagai berikut, pelumas ini akan mengalir dan tertuang
seperti pelumas encer dengan SAE 10W pada temperature yang sangat rendah
namun kekentalannya tetap terjaga seperti SAE 30 pada temperature
operasi mesin. Tetap terjaga pada temperature mesin yang panas karena
adanya penambahan aditif khusus yang dapat memperbaiki indeks
viskositasnya serta akibat bahan dasar pelumasnya sendiri yang relative
kental.
Sebagai pelumas, oli membuat gesekan antar komponen
dalam mesin menjadi lebih halus dan memudahkan mesin mencapai suhu kerja
yang ideal. Oli juga bertindak sebagai fluida yang memindahkan panas
ruang bakar ke bagian lain dari mesin yang lebih dingin.
Melihat fungsi penting dari oli, maka perlulah kita mengetahui bagaimana
cara memilih oli yang tepat untuk mesin sepeda motor kita agar mesin
sepeda motor bekerja secara optimal dan lebih awet tentunya.
Memilih Oli untuk motor kita tidaklah sulit, perhatikan langkah – langkah berikut ini:
Pertama, kenali dulu bahan dasarnya, ada 3 jenis oli dilihat dari bahan dasarnya yaitu:
1.Mineral
2.Synthetic blend (Semi Sintetik)
3. Full Synthetic
Secara kasat mata sulit untuk membedakannya namun yang pasti tiap jenis
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing oli mineral lebih tahan
terhadap penguapan namun viskositas (kekentalannya) mudah berubah
karena tidak tahan suhu tinggi dan kondisi ekstrim sedangkan oli
sintetik lebih mudah menguap tapi viskositasnya lebih stabil dan tahan
dalam kondisi ekstrim panas maupun dingin.
Oli mineral cocok untuk
motor keluaran tahun lama karena clearance atau celah-celah mesinnya
lebih renggang, lain halnya dengan oli semi sintetik yang lebih cocok
untuk motor-motor keluaran tahun terbaru, sedangkan oli full sintetik
lebih cocok pada motor high performance, multi silinder, multi klep dan
berkompresi tinggi atau motor yang digunakan untuk keperluan kompetisi
(balap), sebenarnya motor harian tidak haram menggunakan oli full
sintetik hanya saja akan menjadi mubazir karena dari segi ekonomis oli
yang benar-benar full sintetik harga per liternya bisa bikin nangis
mewek mencapai 100 sd 150rb bahkan lebih, mending beli bensin dapet
berliter-liter
Kedua, kenali kode – kode dan sertifikasi pada kemasan Oli.
Kalau kita baca dan perhatikan pada kemasan Oli ada tulisan kode huruf
dan angka misalnya seperti ini : (10W-40 API service SL / JASO MA2).
Kalau baca tulisan tersebut gak usah bingung apa maksudnya, kode – kode
tersebut merupakan “sertifikat” dan keterangan yang diberikan oleh
perusahaan pembuat oli tersebut, Sertifikat terhadap kualitas oli secara
internasional beragam, namun yang umumnya sering dipakai sebagai
standar oli di dunia adalah API dan JASO. Lalu apakah API dan JASO itu?
API yang ini bukan buat masak locah melainkan American Petroleum
Institute, adalah lembaga yang mengetes dan memeriksa kualitas oli yang
dipakai di negara-negara eropa dan amerika dan umumnya standar API sudah
dimiliki oleh hampir seluruh merek oli.
API Service biasanya
menggunakan inisial S = untuk bensin dan C = untuk solar. Adapun huruf
yang mengikuti di belakangnya merupakan tingkatan (grade) dari oli
tersebut. Contoh: SA, SB, SC, SD, SE, SF, SG, SH, SJ, SL (bensin) CA,
CB, CF, CH, CH4 (solar).
Semakin jauh abjad yang mengikutinya,
semakin bagus kualitas oli tersebut dan telah memenuhi syarat oli
sebelumnya. Dengan kata lain kendaraan yang dianjurkan menggunakan oli
dengan grade SH dapat menggunakan oli grade SL. Tetapi tidak sebaliknya
karena akan ada efek samping seperti mudah oli menguap, terlalu cepat
minta diganti, mudah berubah warna dll. Berikut grade yang ada di
pasaran (untuk bensin):
API Service SL: untuk kendaraan tahun 2001
API Service SJ: untuk kendaraan tahun 1996
API Service SH: untuk kendaraan tahun 1996
API Service SG: untuk kendaraan tahun 1993
Sedangkan JASO (Japanese Automotive Standar Association) adalah lembaga
di jepang yang mengecek dan menguji kualitas oli untuk kendaraan di
negaranya (timbul pertanyaan kok jepang ngeluarin standar oli sendiri?)
itu karena karakteristik mesin dan kendaraan buatan eropa dengan
kendaraan buatan jepang berbeda. Motor-motor buatan jepang umumnya
menggunakan kopling basah sedangkan kendaraan buatan eropa menganut
sistem kopling kering yang artinya tidak terendam oli sehingga kendaraan
buatan eropa cukup dengan sertifikasi API sedangkan kendaraan buatan
jepang selain sertifikasi API wajib memiliki sertifikasi JASO.
JASO MA adalah kode untuk menunjukkan bahwa oli tersebut sangat cocok
untuk motor berkopling basah (terendam oli) dan umumnya semua motor yang
masuk ke indonesia menganut sistem kopling basah jadi saya sarankan
pilih oli HARUS punya sertifikasi ini, kalau gak ada kode ini mendingan
jangan pilih oli tersebut, karena akan beresiko kanvas kopling motor
sobat cepat aus dan selip bahkan gosong. Sedangkan kode di belakang JASO
menunjukkan kualitas sertifikat. Yang paling tinggi adalah JASO MA2
jadi klo bisa pilih yang kode MA nya paling tinggi. Khusus untuk motor
matic pilih yang ada kode JASO MB karena tipe mesinnya berbeda.
Terus kode angkanya (misal 20w-50 atau 10w-40) artinya apa tuh? ini
artinya oli memiliki tingkat viskositas atau kekentalan dengan indeks
(10) pada keadaan dingin (Winter) dan akan berubah menjadi kekentalan
dengan indeks (40) pada suhu 100 derajat celcius.
Banyak sobat
kita diluar sana masih kurang paham dalam memilih oli untuk sepeda motor
bingung bahkan ada yang menggunakan oli mobil untuk motor mereka atau
bahkan ada yang salah beli karena sama sekali gak ngeh bedanya oli motor
ama oli mobil bingung, timbul pertanyaan sebenarnya boleh gak sich pake
oli mobil di motor kita?
Jawabannya bukan tidak boleh, hanya
saja tidak direkomendasikan, alasannya bahan yang digunakan untuk
membuat oli motor dan mobil jauh berbeda, oli mobil lazim dilengkapi
bahan yang masuk kategori friction modifier. Maksudnya, sejenis aditif
yang bikin pelumasan makin lama makin licin Untuk kebutuhan hindari
gesekan material dalam mesin, memang bahan itu memberi efek bagus. Meski
memakai oli yg termasuk katagori encer, tapi tidak khawatir gesekannya
akan merusak material. Tapi ingat! Oli tersebut tidak cocok untuk motor
dengan kopling basah. Soalnya akan terjadi slip kopling, kanvas kopling
gampang aus atau bahkan gosong. Itu sebabnya oli mobil tidak
direkomendasikan untuk motor berkopling atau bertransmisi manual.
Lalu bagaimana dengan motor matic bisakah pakai oli mobil? Kan sistem
transmisinya terpisah dari mesin tuch. Jawabannya sama yaitu boleh,
alasannya mesinnya mirip-mirip dengan mobil dan faktanya mesin motor
matic lebih stress daripada mesin motor non matic, bisa dilihat dari RPM
nya. Putaran mesin motor matic bisa sampai 9000 RPM (belum red line)
bahakan lebih, sedangkan mobil pada umumnya hanya 6000 - 8000RPM namun
ada kaalnya mesin mobil memiliki putaran tinggi seperti mobil Honda
mampu berputar sampai 9500rpm (lebih dari itu masuk red line), sehingga
motor matic lebih memerlukan oli yang tahan banting dan tahan stress
karena melumasi tiga bagian penting yaitu mesin ( piston, klep, kem,
kruk as brikut teman2 nya).
Jika dipaksakan pake oli mobil yang
hanya diformulasikan untuk mesin tipe lama yang memiliki putaran rendah
dan kompresi rendah bisa saja dikhawatirkan olinya lebih cepat minta
ganti, performanya cepat menurun lalu kekentalannya mudah berubah
sehingga tidak mampu bekerja maksimal melindungi mesin, ujung – ujungnya
bisa merusak mesin.
Untuk membedakan mana oli buat motor dan mana
yang buat mobil atau motor matic sebenarnya mudah, bisa dilihat dari
kemasannya. biasanya ada tulisan 4T atau kalau gak ada tanda tersebut
cukup baca kodenya saja kalau ada kode JASO MA itu tandanya untuk motor
kopling basah, kalau JASO MB untuk motor matic.
Jadi dari penjabaran
diatas rasanya kita para biker jangan lagi salah dan bingung memilih
oli untuk motor kesayangannya, walaupun sebenarnya oli yang paling aman
untuk motor kita adalah oli rekomendasi pabrikan namun kita sebagai
konsumenlah yang memiliki hak dalam memilih oli apa yang digunakan untuk
motornya, dimanapun konsumen adalah raja! so…. apapun merek motor dan
tipenya yang penting olinya harus tepat ya bro… Trus jangan sampe jadi
korban iklan dan terpaku pada merek oli tertentu dengan jargon atau
semboyan andalannya…
untuk lebih jelasnya silahkan tanya toko oli langganan anda hehe
Menarik membaca tulisan anda tentang oli mesin ini..
BalasHapustp ada bberapa pertanyaan dari sekian kali saya lihat oli2 mesin dipasaran khususnya untuk mesin matic, ada saya lihat produk MO*UL matic 10w40, tp sertifikasi JASO dikemasannya jelas2 JASO-MA, sedangkan menurut tulisan bapak disini JASO-MA untuk mesin berkarakter gir-box basah sperti motor manual.
gimana oli tersebut gan (JASO-MA)?! apa masih aman dipakai di motor matic?!
menurut saya tidak aman.
BalasHapusSilahkan baca artikel ini dengan cermat. Trima kasih.
boleh kah oli total quartz 7000 untuk motor skywave? atau oli apa yg bagus untuk skywave? terima kasih atas jawabannya.............
BalasHapusTengs.. Gan, atas infonya.... manfa'at skali...
BalasHapusMio ku pake oli mobil sae 5w-40
BalasHapusIdup2 aja tuh udah 4000km
Niatnya mau 6000 ganti shell helix ultra 5w-40
Apakah oli mesran bisa di pakai di motor skywave ?
BalasHapusKemarin nyari-nyari rekomendasi oli motor matic terbaik di Indonesia saat ini, tapi banyak yang menyarankan oli X-TEN. Sebenarnya belum percaya begitu saja sih, tapi kok teman dekat saya juga nyaranin emang pake X-TEN saja. hmm
BalasHapus